Keasaman dan Kebasaan Senyawa Organik
Konsep
Bronsted-Lowry
“ Asam adalah zat yang dapat memberikan atom Hidrogen yang bermuatan positif atau proton (H+), sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima atom Hidrogen yang bermuatan positif atau proton (H+)”
Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa asam adalah suatu pendonor
proton dan basa adalah suatu akseptor
proton.
Panah lengkung digunakan untuk
menunjukkan pasangan elektron dari basa menyerang proton dari asam. Jadi, panah
lengkungnya menyatakan aksi elektron.Pada skema reaksi diatas ada yang dinamana
“ basa konjugasi “ dan asam konjugasi. Asam konjugasi adalah substansi yang
terbentuk ketika ia menerima proton dari donor yang sesuai, sebaliknya donor
proton tersebut dikonversi mejadi basa konjugasi.
Sekarang, berbicara mengenai asam dan
basa ada yang memiliki sifat kuat dan lemah. Suatu asam kuat adalah asam yang
dapat terionisasi sempurna di dalam air, contohnya HCl, H2SO4,
dan HNO3. Sebaliknya, asam lemah hanya akan terionisasi sebagian
dalam air. Contohnya adalah asam karbonat. Kesrtimbangan letaknya jauh ke kiri
karena H3O+ adalah asam yang lebih kuat dan HCO3-
adalah basa yang lebih kuat
Beberapa senyawa organik bisa berperan
sebagai asam dan juga basa. Contohnya adalah amina. Amina adalah senyawa
organik yang secra struktural sama dengan amonia (suatu amina mengandung atom
nitrogen yang terikat secara kovalen dengan satu atau lebih atom karbon dan
mempunyai sepasang elektron menyendiri) (Fessenden dan Fessenden, 1982).
Suatu kekuatan keasaman senyawa
organik diukur dengan konstanta disosiasi asam atau Ka.
sehingga,
Tabel berikut menunjukkan konstanta disosiasi asam dan nilai pKa untuk beberapa asam Bronsted-lowry (Carey, 2000).
Semakin kecil nilai pKa maka asam
tergolong asam kuat begitupun sebaliknya. Terdapat hubungan yang berkebalikan
antara keasaman dari asam dan kebasaan dari basa konjugatnya. Suatu asam kuat
memiliki basa konjugat yang bersifat lemah dan suatu asam lemah memiliki basa
konjugat yang bersifat kuat.
Nilai – nilai pKa dapat digunakan
untuk memprediksi apakah reaksi asam-basa dapat terjadi karena proton akan
selalu bergerak dari asam kuat ke basa kuat. Oleh karena itu, suatu asam akan
mendonorkan protonnya ke basa konjugasi dari asam yang lemah dab basa konjugasi
dari asam lemah akan melepas proton dari asam yang lebih kuat. Karena air (pKa
= 15,74) merupakan asam yang lebih lemah daripada asam asetat (pKa = 4,76), ion
hidroksida mengikat proton lebih kuat dibandingkan ion asetat. Ion hidroksida
selanjutnya akan bereaksi dengan asam asetat CH3COOH, untuk
menghasilkan ion asetat dan air.
Cara lain unutk memprediksi
reaktivitas asam-basa adalah dengan mengingat bahwa produk asam konjugasi pada
reaksi asam-basa harus lebih lemah dan kurang reaktif dibandingkan “starting acid ” nya dan produk basa
konjugat harus lebih lemah dan kurang reaktif dibandingkan “starting base ” nya.
Asam Organik dan Basa Organik
Suatu asam organik dicirikan oleh
adanya atom hidrogen yang terpolarisasi positif dan memenuhi dua syarta ini :
1.
Asam
tersebut mengandung atom hidrogen yang terikat dengan atom O yang elektronegatif.
Contohnya metanol dan asam asetat.
2.
Yang
lainnya seperti aseton, yang mengandung atom hidrogen yang terikat dengan atom
karbon disamping ikatan C=O.
Sedangkan, basa organik dicirikan
oleh adanya atom yang memiliki PEB yang bisa terikat ke proton. Senyawa yang
mengandung nitrogen adalah contoh yang paling umum dari basa organik. Namun,
senyawa yang mengandung oksiden juga bisa berperan sebagai suatu basa jika
bereaksi dengan asam kuat. Jadi, senyawa yang mengandung oksigen bisa berperan
sebagai asam ataupun basa tergantung kondisinya.
Permasalahan :
1. Metanol merupakan asam lemah sementara asam asetat adalah asam yang lebih kuat. Padahal keduanya sama sama mengandung ikatan OH. Mengapa hal demikian bisa terjadi ?
2. Bisakah anda jelaskan reaksi berikut ini ?
Sources :
Carey, F.A. 2000. Organic Chemistry fourth Edition. Boston : Mc Graw Hills Companies.
Fessenden, R.J dan J.S. Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Mc Murry, J. 2010. Organic Chemistry Eight Edition. Australia : Cengage Learning.
Haii vindi, materi yang sangat menarik, untuk jawaban nomor 1 Hal ini dikarenakan basa konjugat yang terbentuk dapat distabilkan melalui resonansi, dan ion negatif pada metanol lebih rendah dari pada asam karbiksilat.
BalasHapusUntuk jawaban nomor 2, merupakan rekasi antara asam asetan dan ion hidroksi yang menghasilkan H2O dan CH3COO- dimana produk yg dihasilkan adalah asam dan basa konjugasi lemah dari pada produk awalnya.
terima ksih pemaparan maetrinya vindi. menurut saya untuk pertanyaan pertama asam asetat lebih asam daru metanol karena pada asam karbokliat dapat terjadi resonansi yang menstabilkan asam karboksilat.untuk pertanyaan kedua menururt saya akan menghasilkan H2O dan CH3COO- yang merupakan asam basa konjugasinya
BalasHapusMateri yg sangat menarik dan bermanfaat. Menurut saya untuk pertanyaan pertama alasan kenapa asam asetat bersifat lebih asam karena basa konjugasi yg terbentuk dapat distabilkan dengan resonansi. Untuk pertanyaan kedua, reaksi tsb merupakan reaksi asam asetat dan ion hidroksida yg menghasilkan air dan CH3COO- yg merupakan asam basa konjugasinya
BalasHapusterimakasih atas informasinya.
BalasHapusmenurut saya untuk pertayaan pertama, mengapa asam asetat lebih asam dibanding metanol karena asam asetat akan membentuk basa konjugasi yang dapat di stabilkan melalui resonansi. untuk pertanyaan ke 2. rx diatas adalah rx antara asam asteta dengan ion hidroksi yang mana akan menghasilkan asam basa konjungasinya.
Karena basa konjugasibasam asetat yaitu ion asetat elektron dalam molekul nya dapat stabil karena adanya resonansi.
BalasHapusSedangkan reaksi yang kedua merupakan asam asetat yg dieraksikan dengan suatu basa hidroksi yang mana akan menghasilkan asam bas konjugasibyg bersifat lemah
hai vindi annisa , terimakasih atas materinya sangat bermanfaat disini saya ingin menjawab pertanyaan untuk yang pertama
BalasHapus1. Hal ini disebabkan oleh basa konjugat yang dihasilkan dari hilangnya proton itu terstabilisasi dengan adanya muatan negatif yg kuat pada atom O. Selain itu, basa konjugast dari asam asetat ini dapat terstabilisasi oleh adanya resoannsi.
2. pada reaksi nomor 2 ini, asam konjugasi yaitu air lebih lemah diabndingkan starting acidnya yaitu asam asetat dan produk basa konjugatnya juga lebih lemah dibandingkan starting base nya yaitu OH-
terimakasih
Terimakasih untuk penyampaian materi yang anda sungguh sangat bermanfaat. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang anda ajukan :
BalasHapusSaya setuju dengan jawaban saudara albert yang mana basa konjugat yang dihasilkan dari hilangnya proton itu terstabilisasi dengan adanya muatan negatif yg kuat pada atom O. Selain itu, basa konjugast dari asam asetat ini dapat terstabilisasi oleh adanya resoannsi. Pertanyaan kedua pada reaksi nomor 2 ini, asam konjugasi yaitu air lebih lemah dibandingkan starting acidnya yaitu asam asetat dan produk basa konjugatnya juga lebih lemah dibandingkan starting base nya yaitu OH-
Kurang lebih seperti itu. Terimakasih semoga dapat membantu:)
terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya, untuk jawaban no.1 Metanol merupakan asam lemah sementara asam asetat adalah asam yang lebih kuat. Padahal keduanya sama sama mengandung ikatan OH. Mengapa hal demikian bisa terjadi, mnurut saya Hal ini disebabkan oleh basa konjugat yang dihasilkan dari hilangnya proton itu terstabilisasi dengan adanya muatan negatif yg kuat pada atom O dan juga basa konjugasinya dapat terstabilisasi dengan adanya resonansi.
BalasHapuskemudian untuk jawaban no.2 dari reaksi diatas menurut saya asam konjugasi yaitu air lebih lemah dibandingkan starting acidnya(asam asetat) dan produk basa konjugasinya juga lebih lemah dibandingkan starting base(OH-)
Terimakasih vindi untuk materinya
BalasHapusJawaban menurut saya
1. Asam karboksilat memiliki 2 O dan pada salah satu O ada ikatan rangkap sehingga dapat beresonansi yang meningkatkan kestabilan basa konjugatnya
Sedangkan metanol hanya CH3-O-H tanpa ada rangkap
2. COOH adalah asam dengan basa konjugasinya COO-
OH- adalah basa dengan asam konjugasinya H2O
Semua starting material memiliki sifat asam/basa lebih kuat daripada konjugatnya
Terimkasih
Terimakasih atas penjelasan yang saudari sampaikan, sangat bermanfaat
BalasHapusbaiklah disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang saudari ajukan
1. hal ini karena basa konjugat yang terbentuk dapat distabilkan melalui resonansi, sedangkan basa konjugat dari metil alkohol hanya distabilkan oleh keelektronegativitasan dari atom oksigen
2. asam konjugasi(air) lebih lemah dari starting acidnya (asam asetat) dan produk basa kunjugasi lebih lemah dari starting base nya (OH-)
Terimakasih :)
saya mencoba menjawab pertanyaan penulis,
BalasHapusyang pertama Asam karboksilat memiliki 2 buah atom O dan pada salah satu atom O ada ikatan rangkap sehingga dapat beresonansi yang meningkatkan kestabilan basa konjugatnya.
Sedangkan metanol hanya CH3-O-H tanpa ada rangkap
Terima kasih untuk materi yg disampaikan.
BalasHapusMenurut saya Hal itu dikarenakan basa konjugat yang terbentuk dapat distabilkan melalui resonansi, sedangkan basa konjugat dari metil alkohol hanya distabilkan oleh keelektronegativitasan dari atom oksigen. sehingga asam asetat bersifat asam yang lebih kuat dari metil alkohol.
Hai vindi :)
BalasHapusBaiklah saya disini akan mencoba menjawab pertanyaan yang anda ajukan. Menurut saya asam karboksilat memiliki 2 buah atom O dan pada salah satu atom O memiliki ikatan rangkap sehingga dapat beresonansi yang dapat meningkatkan kestabilan konjugatnya sedangkan pada metanol tidak terdapat iktan rangkap. Dan untuk pertanyaan kedua reaksi tersebut merupakan asam asetat yg direaksikan dengan suatu basa hidroksi yang mana akan menghasilkan asam basa konjugasi yang bersifat lemah
anyaan kedua
Terimakasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya asam karboksilat memiliki 2 atom O dimna salah satu atom O nya memiliki ikatan rangakap sehingga memungkinkan terjadinya resonansi yang dapat meningkatkan kestabilan konjugatnya. Sedangkan metanol tidak memiliki ikatan rangkap
terimakasi untuk meterinya sangat membantu menurut saya untuk pertanyaan 1 Dikarenakan resonansi menstabilkan basa konjugat yang terbentuk dan ion negatif pada metanol lebih rendah dari pada asam karbiksilat.
BalasHapusTerimakasih untuk materinya
BalasHapusSaya akan mencoba Jawaban pertanyan 1 menurut saya
Asam karboksilat memiliki 2 atom O dan pada salah satu O ada ikatan rangkap sehingga dapat mengalami beresonansi yang meningkatkan kestabilan basa konjugatnya
Sedangkan metanol hanya CH3-O-H tanpa ada rangkap oleh karena adanya resonansi mnjdikan asam asetat lebih asam dibandingkan metanol.
Semoga bermanfaat