Stereocontrol and Ring Formation
CHAPTER ~ 4
Stereocontrol
and Ring Formation
Stereocontrol
Jika produk suatu reaksi mampu
berada dalam lebih daripada satu bentuk
stereoisomer
maka bentuk yang diperoleh dapat memberikan informasi tentang
mekanisme.
Kontrol stereokimia reaksi sangat jelas teramati di dalam kasus partisipasi
gugus tetangga, yakni dalam mana suatu gugus yang berdekatan membantu kepergian
guguspergi, dan oleh karenanya meningkatkan kecepatan reaksi. Suatu studi yang
menarik tentang hal ini adalah asetolisis 3-fenil-2-butiltosilat aktif optis di
dalam asam asetat glasial. Isomer-treo (8) memberikan produk asetat
rasemik (pasangan d,l), sedangkan isomer-eritro (9) memberikan produk
eritro yang bersifat aktif optis (retensi), yakni resultan sifat aktif optis
eritro asetat sangat dekat dengan sifat aktif optis eritro tosilat. Berdasarkan
pengamatan ini maka hasil tersebut telah dijelaskan dengan menggunakan bentuk
ion jembatan 8a dan 9a. Kepergian gugus OTs disertai dengan
pembentukan secara bersamaan jembatan pada sisi belakang oleh gugus fenil
sebagaimana yang terlihat. Serangan AcO- pada salah satu karbon ion simetris 8a
(jalur b) akan menghasilkan asetat bayangan cermin dengan asetat hasil
serangan AcO pada karbon yang lain (jalur a) sehingga menghilangkan sifat aktif
optisnya. Ion 9a tetap memelihara konfigurasinya, dan serangan AcO- pada
masing-masing atom karbonnya akan
menghasilkan
produk yang sifat aktif optisnya sama dengan senyawa asalnya. Partisipasi gugus
fenil diketahui dari studi stereokimia. Hal ini telah didukung lebih lanjut
dengan pengukuran kinetika.
Stereokontrol bisa dilakukan pada
sistem asiklik maupun sistem siklik. Pada sistem asiklik, dimana reaksi molekul
asiklik bisa menghasilkan stereoisomer, dan ketika seorang kimiawan merujuk
pada ' mengontrol stereokimia " pada suatu reaksi, maka bisa jadi dibuat
agar hanya dihasilkan satu stereoisomer . situasi semacam ini dimana kontrol
stereokimia sangat dipengaruhi oleh : regioselektivitas ( markovnikov vs
anti-markovnikoc), konfigurasi retensi vs inversi, selektivitas cis - trans,
selektivitas syn-anti, dan pengaruh kelasi heteroatom.
3-metilheksanal dan 4-metilheksanal
merupakan regioisomer. sebuah reaksi yang menghasilkan satu regioisomer sebagai
produk utama bisa regioselektif atau regiospesifik.
Sebagai contoh, reaksi
2-metil-2-butena dengan HBr memberikan 2-bromo-2-metilbutana sebagi produk
utama, suatu reaksi adisi markovnikov,jadi reaksinya sangat regioselektif.
reaksi ini berjalan melalui pembentukan karboktion yang lebih stabil, yang
bereaksi dengan ionnukleofilik . jika bromida anti- markovnikov (
1-bromo-2-metilbutana) diinginkan, maka jalur makenisme yang berbeda harus
dilakukan. reaksi alkena dengan HBr dan peroksida diproses melalui mekanisme
radikal, menghasilkan 1-bromo-2-metilbutana, bromida anti-markovnikov
Dalam hal stereocontrol pada sistem
siklik memiliki beberapa masalah yang sama dengan sistem asiklik. Metode dalam
mengontrol regiokimia Markovnikov dan anti-markovnikow, juga retensi atau
inversi dari konfigurasi. Akan sulit untuk memisahkan efek regiokimia dan
retensi vs inversi dari isomer cis – trans dalam molekul siklik. Penambahan pada
ikatan phi tersubstitusi menyebabkan isomer geometikal dan reaksi emmberikan
isomer cis – trans dan hanya 3 diskusi yang akan dibahas untuk molekul siklik
yakni : kontrol diastereoselektivitas, inversi konfigurasi dari pusat
stereogenik, dan efek kelat pada heteroatom. Pengertian syn dan anti tidak
mempunyai arti pada sistem siklis
Aturan Bredt
Reaksi lain di mana
regioselektivitas bersifat penting adalah pembentukan ikatan rangkap pada
reaksi eliminasi. Regiokontrol pada eliminasi diperoleh dengan pengikatan basa
pada molekul (basa internal untuk eliminasi syn) atau dengan
pengikatan basa pada molekul seperti pada reaksi biomolekul (basa eksernal
untuk eliminasi anti). Penambahan pada halida dengan kalium-t-butoksida
dalam t-butanol menghasilkan antieliminasi, dan membentuk alkena
yang lebih banyak tersubtitusi. Hal ini disebabkan sifat termodinamika reaksi
dan persyaratan elektronik bahwa kedudukan gugus pergi anti terhadap
hidrogen yang dilepaskan. Efek yang sama terjadi pada halida siklis
seperti cis-2-1- metilsiklopentana, yang bila direaksikan dengan
basa menghasilkan metilsiklopentana.
Dalam bentuk aslinya, aturan Bredt
menyatakan bahwa sistem cincin terjembatani ( bridged ring system) (seperti
camphana dan pinane) tidak bisa memiliki ikatan rangkap pada posisi bridgehead
. aturan ini berasal dari penelitian pada dehidrasi alkohol pada sistem cincin
ini. ketika diamati pada molekul secara hati hati, dapat dilihat bahwa bridged
ring terbuat dari cincin yang lebih besar. kebanyakan cincin yang dipelajari
oleh Bredt adalah cincin 6 sebagai cincin terbesra. The constraint dictated by
Bredt's Rule has now been attributed to the fact that the small and common
rings can accommodate only a cis- double bond.
Regioselektivitas
Contohnya pada reaksi HBr dengan
metilsiklopentena sangat regioselektif terhadap produk Markovnikov., tersier
bromide 1-bromo-1-metilsiklopentena. Metilsiklopentena, memberikan sebuah 86:14
campuran dari trans-2-metil-2-siklopentanol : 1-metil-1-siklopentanol setelah
hidroborai. Sebagaimana pada sistem asiklik, regioselektifitas meningkat seiring
dengan meningkatnya sterik bulk reagen hidroborasi. Reaksi dengan 0-BBN yang
diikuti dengan oksidasi menghasilkan yiels trans-2-metil-2-siklopentanol. Sebagaimana
pada molekul asiklik, dengan memahami mekanisme dengan transformasi yang
diberikan sangat penting untuk mengontrol regioselektifitas.
Diastereoselektivitas
Reaksi molekul siklik yang
melibatkan pembentukan pusat stereogenik mirip dengan sistem asiklik nya yang
mana mereka bisa diproses dengan retensi atau inversi bersih dari konfigurasi,
atau campuran keduanya. Reaksi NaN3 dan cis – 4-tert-butil-1-bromosiklohekan
diperkirakan akan menghasilkan trans-4-tert-butilazidosikloheksan dengan
inversi sempurna dari konfigurasinya melalui jalur SN2. Sistem siklik
berada dalam satu atau dua konformasi energi rendah, yang mana bisa digunakan
untuk kontrol stereokimia jika gugus lain ada yang memblok secara sterik
reagennya.
Contohnya pada reduksi separuh keton
dalam substrat siklik atau polisiklik, dimana diastereoselektivitas dari
reduksi dikontrol oleh conformational
constraints dari sistem. Pada sintesis
malayamycin , unit keton dalam cincin menyebabkan reduksi diastereoselektif
untuk diproses dengan Na borohidrida, dibandingkan menggunakan agen reduksi
hdirida yang lebih mahal.
Pengaruh Gugus Tetangga dan
Khelasi
Efek kelasi bisa juga mengontrol
distribusi produk, tetapi keberadaan heteroatom tidak selalu berarti hal ini
menjadi masalahnya.
Pengaruh gugus tetangga biasanya
mempengaruhi stereo- dan regiokimia dari gugus fungsi yang dekat dengan gugus
atau atom kelasi. efek seperti ini dapat mempengaruhi reaksi pada sisi yang
jauh dari titik koordinasi. pengaruh gugus tetangga juga bisa berkompetisi
dengan pengaruh sterik.
RING FORMATION
Pembentukan
senyawa siklik melalui Cyclic Transition State
Sikloadisi digunakan biasanya untuk
mengontrol pembentukan berbagai stereogenik. stereokimia produk bisa merupakan
hasil dari berbagai aspek stereokimia.
Di
atas merupakan reaksi diels - alder. Produknya merupakan asam rasemik. Muka
dienophile 2 merupakana enantiotpic - ika serangan diena dari satu sisi 4a,
maka didapat satu enansiomer (R)-3 dan jika diserang dari sisi 4b maka didapat
(S)-3. Namun, sama sekali tidak penting sisi mana dari diena 1 yang bereaksi
karena wajahnya homotopik.
Pada reaksi antara E,E-diena 5 dan
asam tak jenuh 6 dapat diharapkan untuk memberikan tambahan
produk 7. Produk ini rasemik (±)-7 karena tidak membentuk
enansiomer tunggal. Selektivitas dalam reaksi diatas berasal dari dua sumber (1) aspek stereospesifik, dimana
stereokimia dalam bahan awal muncul dalam produk. Artinya, hubungan trans antara
R dan CO2H dalam asam tak jenuh 6 muncul di
produk 7 sebagai hubungan trans. Diktat
stereospesifik yang sama memastikan bahwa kedua gugus metil diena 5 berakhir
pada sisi yang sama dalam produk. Gugus metil saling mentransformasikan satu
sama lain dalam produk hanya jika kita memulai dengan E,Z-diena.
(2) aspek stereoselektif,
dimana reaksi ini disebut sebagai endo-selektivitas. Pada selektivitas endo
yang normal, kelompok yang menarik elektron dari dienofil akan lebih suka
berada didekat dengan diena elektronik. Ketika 5 bereaksi
dengan 8, kita tahu bahwa kedua gugus metil harus berada di sisi
yang sama dari molekul dan dua gugus CO2Me harus berada di sisi yang
sama juga dari molekul.
Memprediksi hasil stereokimia dari
reaksi Diels-Alder mudah setelah diketahui keadaan transisi yang mungkin
terjadi. Triknya adalah mengidentifikasi semua kelompok yang berada di sisi
yang sama dari cincin beranggota enam. Gambar diatas menunjukkan satu cara
untuk melakukannya dimana ikatan disisi kanan dibesar-besarkan dan ditempatkan
dalam sebuah kotak. Setelah cincin baru beranggota enam telah dibuat,
kelompok-kelompok ini tetap berada di pihak yang sama. Dalam hal ini semua atom
hidrogen berada di sisi yang sama dan produk adalah 10.
Sebenarnya ada
beberapa lagi cara dalam pembentukan senyawa yang memiliki cincin, diantaranya
:
1.
sintesis siklobutana
2.
sintesis siklopropana
3.
sintesis cincin 5 => melalui reaksi
siklisasi radikal
meliputi
Baldwin’s rules dan retrosintesis dari metiksiklopentana TMs
4.
sintesis cincin 6 => melalui reaksi Diels – Alder
mempelajari
tetang dienofil (E+) dan Diene ( Nu:-) .
Reaksi di atas dianamakan reaksi
sikloadisi Diels-Alder. dalam reaksi ini membentuk 2 ikatan karbon - karbon
dalam satu tahap dan merupakan metode umum untuk membuat molekul siklik. Dalam
reaksi ini, 2 reaktan bereaksi bersama sama melalui bentuk transisi siklik yang
mana dua ikatan C-C baru terbentuk dalam waktu yang sama.
Reaksi ini terjadi paling cepat jika
senyawa alkena, atau dienophile, memiliki gugus subtituen penarik elektron. Oleh
karenanya, etilen sendiri akan berekasi dengan lambat, tetapi propenal, etil
propenoat, benzoquinon , dan senyawa yang mirip sangat lah tinggi
reaktivitasnya.
Pada semua kasus, ikatan rangap 2
ataupun tiga dari dienophile berdekatan ke karbon yang terpolarisasi positif
dari substitueun penarik elektron. sebagai hasilnya, karbon rangkap 2 pada
substansi ini menjadi kurang kaya elektron diabndingkan karbon pada etilen. Jadi,
potensial elektrostatik dari etilen, propenal, dll menunjukkan bahwa gugus
penarik elektron menyebabkan karbon ikatan rangkap 2 menjadi kurang kaya
elektron.
Pertanyaan :
1. Jika diketahui bahwa reaksi Diels - Alder bekerja secara stereospesifik , maka kira - kira produk apa yang mungkin terbentuk dari reaksi - reaksi berikut :
2. Ketika keton pada umumnya bereaksi dengan suatu basa maka akan menghasilkan suatu anion enolat akibat lepasnya H alfa. Lalu, jika suatu keton yang tdk simetris pada gambar di bawah, maka di ketahui enolat (Z) dan (E) yang akan terbentuk. Bagaimana yang akan terjadi pada produknya ?
3. kira kira
bagaimana cara yang bisa dilakukan atau solusi untuk mengatasi masalah
ini ?
4. Jika reaksi dari 2-metil-2-butena menghasilkan produk 2-brom-2metil-butana (markovnikov) dengan HBr. Mungkinkah dari reagen yang sama dihasilkan produk yang anti-markovnikov jika iya, bagaimana ? Sumber :
Pertanyaan :
1. Jika diketahui bahwa reaksi Diels - Alder bekerja secara stereospesifik , maka kira - kira produk apa yang mungkin terbentuk dari reaksi - reaksi berikut :
2. Ketika keton pada umumnya bereaksi dengan suatu basa maka akan menghasilkan suatu anion enolat akibat lepasnya H alfa. Lalu, jika suatu keton yang tdk simetris pada gambar di bawah, maka di ketahui enolat (Z) dan (E) yang akan terbentuk. Bagaimana yang akan terjadi pada produknya ?
4. Jika reaksi dari 2-metil-2-butena menghasilkan produk 2-brom-2metil-butana (markovnikov) dengan HBr. Mungkinkah dari reagen yang sama dihasilkan produk yang anti-markovnikov jika iya, bagaimana ? Sumber :
McMurry, J.E. 2012. Organic
Chemistry, Eighth Edition. USA : Cengage Learning.
Wyatt, P dan S. Warren. 2007. Organic Synthesis: Strategy and Control. England : John Wiley & Sons Ltd,.
Wyatt, P dan S. Warren. 2007. Organic Synthesis: Strategy and Control. England : John Wiley & Sons Ltd,.
terimakasih pemaparannya
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
Menurut saya diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
BalasHapusMenurut saya untuk jawaban no. 2 diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
BalasHapus2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
Hai vindi
BalasHapusJawaban pertanyaan anda :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
Sekian
terimakasih atas materinya vindi
BalasHapusdiastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer.
produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
BalasHapusHai vindi
BalasHapusJawaban pertanyaan anda :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
Materi yang menarik Vindi,
BalasHapus1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
Terimakasih vindi
BalasHapusMenurut saya
1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
terima kasih atas mamterinya
BalasHapussaya akan mejawab:
stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
terimakasih matrrinyaa...
BalasHapusJawaban pertanyaan anda :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
BalasHapusterimakasih atas penjelsan matrrinya vindi...
BalasHapusJawaban pertanyaan anda :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
terimakasih vindi,
BalasHapus1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
BalasHapus2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
terima kasih atas materinya, menurut saya:
BalasHapus1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
Jawaban pertanyaan anda :
BalasHapus1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
hai vindi, menurut saya
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
BalasHapus2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
jawaban :
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
n stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
BalasHapus4. mungkin saja , tetapi 2-metil-2butena bereaksi dengan HBr dan juga peroksida akan menghasilkan produk anti markovnikov, 1-bromo-2-metilbutana. Penjelasannya : Adisi dari HBr akan menghasilkan suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br dihasilkan dan radikal ini ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal bromide lagi.
BalasHapusJawab : 4. mungkin saja , tetapi 2-metil-2butena bereaksi dengan HBr dan juga peroksida akan menghasilkan produk anti markovnikov, 1-bromo-2-metilbutana. Penjelasannya : Adisi dari HBr akan menghasilkan suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br dihasilkan dan radikal ini ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal bromide lagi.
BalasHapusterima kasih vindi, saya akan menjawab no 4
BalasHapusJika reaksi dari 2-metil-2-butena menghasilkan produk 2-brom-2metil-butana (markovnikov) dengan HBr. Mungkinkah dari reagen yang sama dihasilkan produk yang anti-markovnikov jika iya, bagaimana ?
Jawab : mungkin saja , tetapi 2-metil-2butena bereaksi dengan HBr dan juga peroksida akan menghasilkan produk anti markovnikov, 1-bromo-2-metilbutana. Penjelasannya : Adisi dari HBr akan menghasilkan suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br dihasilkan dan radikal ini ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal bromide lagi
Hai vindi
BalasHapusJawaban pertanyaan anda :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
terimakasih vindi,
BalasHapus1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
i will just answer ur 4th question,
BalasHapusyes it possible, tetapi 2-metil-2butena bereaksi dengan HBr dan juga peroksida akan menghasilkan produk anti markovnikov, 1-bromo-2-metilbutana. Penjelasannya : Adisi dari HBr akan menghasilkan suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br dihasilkan dan radikal ini ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal bromide lagi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDisini saya mencoba membantu menjawab pertanyaan anda :
BalasHapus1.Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2.diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
3.beberapa solusi untuk masalah ini bisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer.
4."mungkin saja" , tetapi 2-metil-2butena bereaksi dengan HBr dan juga peroksida akan menghasilkan produk anti markovnikov, 1-bromo-2-metilbutana. Penjelasannya : Adisi dari HBr akan menghasilkan suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br dihasilkan dan radikal ini ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal bromide lagi.
Terima kasih , semangatt
qq Jika reaksi dari 2-metil-2-butena menghasilkan produk 2-brom-2metil-butana (markovnikov) dengan HBr. Mungkinkah dari reagen yang sama dihasilkan produk yang anti-markovnikov jika iya, bagaimana ?
BalasHapusJawab : mungkin saja , tetapi 2-metil-2butena bereaksi dengan HBr dan juga peroksida akan menghasilkan produk anti markovnikov, 1-bromo-2-metilbutana. Penjelasannya : Adisi dari HBr akan menghasilkan suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br dihasilkan dan radikal ini ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal bromide lagi.
Terimakasih vindi,
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
thanks vindi materinya sangat bermanfaat, saya menjawab soal kedua
BalasHapus2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
4. mungkin saja , tetapi 2-metil-2butena bereaksi dengan HBr dan juga peroksida akan menghasilkan produk anti markovnikov, 1-bromo-2-metilbutana. Penjelasannya : Adisi dari HBr akan menghasilkan suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br dihasilkan dan radikal ini ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal bromide lagi.
BalasHapusterimakasih atas materinya, saya akan mencoba jawab pertanyaan ke4, dimana menurut saya 4. mungkin saja , tetapi 2-metil-2butena bereaksi dengan HBr dan juga peroksida akan menghasilkan produk anti markovnikov, 1-bromo-2-metilbutana. Penjelasannya : Adisi dari HBr akan menghasilkan suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br dihasilkan dan radikal ini ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal bromide lagi
BalasHapushellow, menurut saya (1) Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
BalasHapusProduk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
(2). Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
Hai vindi
BalasHapusJawaban pertanyaan anda :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
Terimakasih materinya kak.
BalasHapusJawabannya:
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
Hai kak vindi
BalasHapusJawaban pertanyaan anda :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
jawaban :
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
Terimakasih nisa
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
Terimakasih atas penjelasan diatas vindi ^^
BalasHapus1. kan stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
1. stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
BalasHapus2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke
3. dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
Terimakasih materinya kak Vindi.
BalasHapus1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
terimakasih atas penjelasan materinya vindi
BalasHapus1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk, produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis ) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat. reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans)
2. diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
terimakasih matrrinyaa...
BalasHapusJawaban pertanyaan anda :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
terimakasih atas materinya kak vindi
BalasHapusdiastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer.
Hii kak vindi
BalasHapusJawaban pertanyaan kakak :
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
Produk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
Sekian
1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
BalasHapusProduk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.
Menurut saya untuk jawaban no. 2 diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. saat isomer tsb bereaksi dgn aldehid maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-. sekaligus menjawab pertanyaan ke 3, dimana beberapa solusi untuk masalah ini bbisa saja dengan pembentukan isomer enolat yang stabil dan terpisah dan mengontrol kondisi reaksi untuk memaksimalkan produksi satu isomer
BalasHapus1. Stereospesifik berarti hanya akan ada satu produk isomer yang terbentuk sesuai isomer reaktan.
BalasHapusProduk dari reaksi pertama adalah produk cis (sikloheksan tersubstitusi cis) karena reagennya adalah senyawa cis-2-butenoat.
Reaksi kedua produknya adalah trans (sikloheksan tersubstitusi trans).
2. Diastereo dan enansioselektifitas produk dipengaruhi oleh stereokimia anion enolat. Saat isomer bereaksi dengan aldehid, maka produk yang dihasilkan adalah syn- dan juga anti-.